Posted by Agrikompleks
Persiapan Menunjang Keberhasilan Budidaya Belut - Di luar negeri, pembudidayaan belut sudah banyak dilakukan, diantaranya : Korea, Taiwan, China dan Jepang. Budidaya ini dilakukan karena permintaan untuk belut semakin meningkat. Di Indonesia budidaya belut juga dilakukan, tetapi produksinya masih jauh dari yang dibutuhkan.
Untuk menunjang keberhasilan budidaya, terdapat beberapa hal yang wajib dipersiapkan terlebih dahulu.
Pemilihan Tempat
Pemilihan lokasi budidaya merupakan hal yg paling awal yg harus dilakukan. Lokasi yang cocok buat pembuatan loka budidaya belut merupakan syarat huma yg tanahnya keras buat mencegah terjadi keretakan/pergeseran tanah.
Pembuatan Kolam
Dalam pembuatan kolam, luas lahan yg akan digunakan harus diukur terlebih dahulu, dan jua letak kemiringan lahannya. Setelah itu tinggal kita tentukan bagaimana contoh kolam yg kita inginkan.
Dalam membuat kolam, kita wajib memilih jenis kolam yg akan dibangun. Tetapi syarat primer pada pembuatan kolam merupakan memiliki luang pembuangan air primer, lubang pembuangan air lebih & lubang untuk memasukkan air.
Kolam budidaya belut ada pada berbagai bentuk & macam, diantaranya kolam tetap dan kolam menggunakan drum bekas.
Kolam Dengan Drum Bekas
Drum bekas pada isi menggunakan media penanaman belut, dan diisi air setinggi 5 ? 10 cm, kemudian diendapkan selama 1 minggu agar terjadi proses fermentasi buat penumbuhan cacing dan plankton pada dalam media belut. Setelah itu buang air genangan yg diatas lumpur menggunakan cara memasukan air baru pada pagi hari & sore hari.
Yang perlu diperhatikan merupakan pembuatan saluran pembuangan air, supaya memudahkan pemasukan dan pengeluaran air dalam kondisi permukaan air diatas lumpur tetap lima cm. Buatlah lubang cadangan dalam ketinggian 10 centimeter buat membuang air lebih, apabila terjadi hujan lebat.
Kolam Permanen (Tembok)
Kolam permanent dalam hal ini merupakan kolam yang terbuat menurut tembok menggunakan bahan dasar berupa bata merah, pasir, semen dan batu kali. Pada biasanya kolam berada diatas bagian atas tanah dan ukuran yg ideal buat pembudidayaan belut adalah tiga x 5 meter, tinggi kolam 60 ? 70 cm. Lubang pembuangan air di kolam tembok merupakan 10 cm pada dasar kolam dengan memasang paralon dua/4 inch.
Selain lubang pembuangan, lubang kelebihan air menjadi kondisi mutlak buat menjaga supaya debit air tetap stabil, apabila dilakukan pergantian air & apabila turun hujan lebat (buat lubang pembuangan bertingkat, yakni lima cm & 10 cm diatas permukaan lumpur).
Penggunaan tembok memang lebih tahan lama menurut banyak sekali contoh kolam budidaya lainnya, & bisa digunakan 5 ? 10 tahun. Itu berarti, investasi relatif dimuntahkan dalam termin awal pembuatan kolam, tetapi memudahkan pada ketika pemanenan karena nir perlu mengeluarkan lumpur sebagai media tanam belut, hanya cukup menggeser lumpur kesalah satu sisi kolam.
Media Pembudidayaan
Pada umumnya yang membuat ketidak berhasilan budidaya belut merupakan media tanam. Untuk budidaya belut, komponen utama ini sangat memilih dan buat menjaga stabilitas media tanam perlu diperhatikan menggunakan teliti.
Banyak petani yang mencoba mengadu nasib menggunakan membudidayakan belut, rol tikar & menjadi momok tersendiri bagi pelaku belut. Tak urung impian buat melakoni budidaya belut wajib ditunda dahulu sebelum menemukan media yang sempurna & ideal.
Idealnya, media tanam belut merupakan sinkron dengan habitatnya di alam persawahan, lantaran pada keadaan ekstreem pun belut masih dapat hayati dan berkembang biak.
Belut memang berbeda menggunakan ikan budidaya lainnya. Sehingga diperlukan perhatian yang khusus. Pengalaman Penulis, pada budidaya belut (pernah menjadi contoh bagi peternak lain 8 tahun lalu), dan hingga sekarang masih tetap diterapkan, merupakan dengan memberikan sirkulasi air pagi & sore hari, hal ini dimaksudkan buat menaruh kesan pada belut agar merasa seperti hayati pada alamnya sendiri.
Sebelum kolam digunakan, isilah dengan air hingga penuh, gosok dan bersihkan tembok kolam agar bau semennya hilang, masukkan daun pisang & ampas kelapa. Ganti dan gosok kembali sesudah 5 hari direndam air. Ulangi lagi sampai higienis, baik apabila ditambahkan kapur dalam air rendaman tadi, pisahkan selama 1 minggu,
Paling sederhana & mudah buat pembuatan media tanam belut, adalah menggunakan menaruh tanah/lumpur, pupuk kandang (kotoran Kambing tidak dianjurkan), jerami padi, gedebog pisang, SUPERNASA & TON.
Sebaiknya, tanah dan pupuk kandang diaduk diluar kolam hinga merata, kemudian siram dengan SUPERNASA 1/3 (1/tiga) botol yg telah dicairkan, abaikan dua hari agar kering.
Selanjutnya, masukan sepertiga bagian adukan tersebut kedalam kolam, taburkan jerami padi dan gedebog pisang, lalu taburkan TON 1/4 (1/4) botol secara merata.
Sisa tanah adukan dengan pupuk sangkar yang masih diluar kolam tersebut dimasukkan kedalam kolam menggunakan maksud menutup jerami padi & gedebog pisang agar terjadi proses pembusukan didalam kolam budidaya.
Setelah semua media telah dimasukkan kedalam kolam, isilah menggunakan air hingga menggunakan ketinggian air lima ? 10 cm, taburkan kembali TON tiga ? 4 sendok makan secara merata kemudian dibiarkan selama 1 minggu.
Setelah 1 minggu air dibiarkan dikolam, alirkan keluar secara perlahan dengan memasukan air baru dalam pagi hari dan sore hari selama minimal 15 mnt, maksudnya merupakan membuang gas dan limbah output proses fermentasi.
Setelah dua ? 3 hari dilakukan pergantian air, periksalah media tanam tadi menggunakan cara sederhana adalah memasukkan tangan kedalam media, apabila tidak terasa panas maka bibit telah siap dimasukkan pada kolam.
Catatan :
SUPERNASA adalah pupuk organik yg memiliki sifat cepat menumbuhkan cacing pada media tanah dan menyuburkan/menggemburkan tanah, Walaupun memakai tanah merah yang padat. Lain halnya menggunakan TON, lebih berfungsi sebagai pengikat kandungan logam dan senyawa yg berbahaya bagi pertumbuhan belut jua, berfungsi menyebabkan dan menghidupkan plankton serta mikro hayati lainnya menjadi salah satu bagian pakan belut.