Selasa, 14 Juli 2020

Pentingnya Bangunan Penyimpanan Benih

Pentingnya Bangunan Penyimpanan Benih

Posted by Agrikompleks

Pentingnya Bangunan Penyimpanan Benih - Karena sistem penyimpanan yang tidak tepat, sejumlah besar benih menjadi tidak berguna setiap tahunnya. Benih harus disimpan dalam keadaan kering dan dijaga agar tetap kering. Seperti telah disinggung sebelumnya, masa hidup benih sangat dipengaruhi kadar air benih dan suhu penyimpanan (Wheeler dan Hill dalam Justice dan Bass, 2002). Pentingnya bangunan penyimpanan benih menurut Justice dan Bass (2002) Karena beberapa alasan diantaranya:

Bangunan penyimpanan benih

Melindungi Benih Terhadap Air

Air hujan & uap air yang asal berdasarkan tanah atau sumber air lainnya tidak boleh dibiarkan tentang benih, karena bisa menaikkan kadar air benih. Kadar air benih yg tinggi akan menaikkan respirasi benih, suhu penyimpanan, pertumbuhan cendawan, & kerapkali mengakibatkan perkecambahan di penyimpanan yang kesemuanya mengakibatkan penurunan kualitas benih.

Atap dan dinding bangunan penyimpanan benih harus bebas dari lubang-lubang dan retakan yang memungkinkan masuknya air hujan. Lubang atau  retakan pada dinding atau atap kayu harus ditutup  semua baut dan sekrup pada bangunan yang terbuat dari logam harus memiliki karet penjepit, terutama yang terdapat pada bagian atap.

Karena uap air tanah bisa diserap benih dengan mudah bila herbi benihnya, maka seluruh bangunan penyimpanan benih wajib berlantai rapat air. Lantai yang terbuat menurut kayu wajib dinaikkan pada atas tanah, & lantai yang terbuat berdasarkan semen wajib dilapisi penghalang uap air di bagian bawahnya. Lantai yg terbuat menurut logam, umumnya impermeable terhadap air, namun segera akan sebagai berkarat jika dibiarkan terus menerus lembab.

Melindungi Benih Terhadap Kontaminasi

Setiap lot benih wajib disimpan terpisah berdasarkan lot lainnya, lantaran setiap kultivar benih dari aneka macam jenis tanaman tidak gampang dibedakan satu menggunakan lainnya, dan karena terdapat beberapa benih yang sulit buat dipisahkan satu menggunakan lainnya.

Bangunan  penyimpanan harus dibangun untuk melindungi benih dari kemungkinan mengalami kontaminasi. Pada sistem penyimpanan curah (bulk), setiap satu bin harus diperuntukkan bagi satu macam kultivar saja. Pada penyimpanan dalam karung, setiap kultivar harus disusun dalam tumpukan karung yang terpisah.

Benih dapat juga disimpan dalam kotak-kotak.  Kotak dan tumpukan karung sebaiknya ditumpuk di atas alas kayu agar dapat dipindah-pindahkan dengan mudah dengan menggunakan garpu pemindah (forklift).  Karung, kotak, dan bin, semuanya harus diberi label dengan cermat dan jelas.

Memberikan Perlindungan Terhadap Tikus

Kemungkinan masuknya tikus ke dalam bangunan penyimpanan harus diwaspadai sebab bila gudang penyimpanan benih kurang kedap terhadap tikus, kita akan mudah kehilangan sejumlah besar benih. Bangunan yang terbuat dari bahan logam atau semen biasanya cukup kedap terhadap tikus.  Bila terpelihara dengan baik, dapat juga dibangun bangunan dari kayu yang kedap terhadap tikus. Bin yang terbuat dari logam dengan tutup rapat dapat melindungi benih dari gangguan tikus, dan karung kain dapat pula diberi perlakuan tertentu agar tikus jera mendekatinya.

Memberikan Perlindungan Terhadap  Serangga

Meski serangga bukan merupakan  masalah utama pada beberapa jenis benih, namun penyimpanan yang baik harus dibangun sedemikian rupa sehingga setiap saat, bila diperlukan, dapat  dilakukan fimigasi pada setiap bagian atau keseluruhannya untuk mengendalikan serangga.

Masalah yg ditimbulkan serangga dapat ditekan sampai ke tingkat minimum dengan cara membersihkan bangunan secara menyeluruh & memfumigasi bin setiap kali berada dalam keadaan kosong.

Karung atau kotak tempat menyimpan harus dijaga agar selalu bebas dari ceceran benih atau kulit sekam.  Kebersihan akan mengurangi tempat berkembang-biaknya serangga, sehingga membantu mengendalikan serangga.

Memberi Perlindungan Terhadap Cendawan

Cendawan penyimpanan dapat menyebabkan kerusakan berat dalam benih simpan dalam keadaan eksklusif. Bangunan penyimpanan haruslah kemarau & dingin lantaran kondisi yang disenangi cendawan buat pertumbuhannya merupakan syarat yang hangat & lembab.

Kerusakan karena cendawan penyimpanan dapat ditekan serendah mungkin dengan cara mengeringkan benih sehingga berkadar air yang aman untuk penyimpanan.  Biasanya lebih rendah dari 12%, lalu menyimpannya pada kondisi kering.

Pada bangunan yang terbuat dari logam, terutama bangunan yang terbuat berdasarkan baja, kadangkala krusial untuk diberi jendela agar dapat mencegah terakumulasinya uap air yg pindah berdasarkan bagian lain. Perbedaan suhu dapat menyebabkan uap air bergerak menurut daerah yang lebih hangat ke daerah yang lebih dingin dalam satu bin, biasanya ke permukaan yg lebih atas. Pergerakan uap air akan menimbulkan syarat yang menguntungkan buat pertumbuhan cendawan.

Benih dapat diberi aneka macam perlakuan bahan kimia buat mengendalikan cendawan. Fungisida dipakai secara rutin dalam berbagai jenis benih. Perlakuan ini adalah bagian berdasarkan proses pengolahan benih tetapi fungisida tersebut umumnya untuk mengendalikan cendawan tanah, sehingga mungkin nir bisa mengendalikan cendawan penyimpanan.

Memberikan Perlindungan Terhadap Kebakaran

Bahaya akan kebakaran paling besar kemungkinannya terjadi pada bangunan yang terbuat dari kayu.  Tetapi kayu dapat diberi perlakuan bahan kimia untuk memperlambat proses kebakaran. Bahaya kebakaran pada bangunan kayu dapat dikurangi dengan menerapkan kebersihan, baik di dalam maupun  di sekitar bangunan.

Semua bangunan penyimpanan benih, terutama tempat pengolahan harus dilengkapi stop kontak dan tombol listrik khusu yang kedap debu dan kedap percikan api. Hal ini dapat menurunkan kemungkinan terjadinya kebakaran akibat arus listrik.  Semua kabel harus tahan terhadap gigitan tikus.

Meski bangunan yang terbuat dari logam dan semen lebih tahan terhadap kebakaran, namun tindakan pencegahan pada system kabel listik yang sama, seperti pada bangunan yang terbuat dari kayu, harus pula diterapkan.  Karena, ledakan atau kebakaran mungkin saja terjadi akibat percikan listrik.

Bangunan menggunakan sifat-sifat generik seperti disebutkan pada atas mampu melindungi hampir dalam seluruh jenis benih, paling tidak berdasarkan saat panen hingga ekspresi dominan penanaman berikutnya, kecuali dalam loka-tempat yang bersuhu dan kelembaban nisbi sangat tinggi. Pada daerah yg demikian, diperlukan tindakan pencegahan tambahan, misalnya pengendalian suhu & kelembaban, supaya kualitas benih dapat dipertahankan selama penyimpanan.

Daftar Pustaka :

Justice, O.L. dan Bass, L.N. 2002. Prinsip & Praktek Penyimpanan Benih. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta.

Kuliner Khas Kutai Timur

Sambal raja terbuat dari cabai, bawang merah, terasi, tomat yang digoreng hingga lembek dan mudah dihaluskan. Disertai dengan tempe, udang, ...