Selasa, 07 Juli 2020

Penanganan Pasca Panen Tanaman Jewawut

Penanganan Pasca Panen Tanaman Jewawut

Posted by Agrikompleks

Pasca Panen Tanaman Jewawut  - Ada tiga hal penting yang harus diperhatikan didalam melakukan pasca panen jewawut antara lain adalah pengeringan, perontokan dan penyimpanan. Setelah panen, pengeringan hendaknya dilakukan sesegera mungkin. Pengeringan dapat dilakukan dengan sinar matahari yaitu dengan cara menghamparkan ikatan tangkai jewawut diatas tikar atau dengan mesin pengering.

Penanganan Pasca Panen Tanaman Jewawut

Lama pengeringan tergantung keadaan sinar matahari & umumnya mencapai 60 jam atau tingkat kadar air biji jewawut sekitar 12 %. Proses perontokan dilakukan selesainya biji kering dengan cara dilirik atau menggunakan mesin perontok, dan diusahakan biji jewawut jangan hingga terluka.

Biji-biji jewawut yg telah dirontokkan dibersihkan atau dipisahkan dari kotoran seperti potongan-potongan tangkai biji dan sebagainya , kemudian disimpan pada wadah dan disimpan pada gudang, diupayakan kelembaman ruangan gudang stabil (Sianipar, 2015). Selain pengolahan pasca panen pada lapangan, terdapat jua pengolahan pasca panen berupa produk olahan.

Di Indonesia, pengolahan produk pasca panen jewawut masih sangat terbatas. Tetapi pada beberapa daerah jewawut sudah dimanfaatkan dengan cara mengolahnya menjadi nasi namun masih dilakukan secara sederhana.

Awalnya jewawut tersebut dijemur, disosoh, sampai hanya terdapat bagian daging atau endospermanya saja. Selanjutnya, jewawut yang dicampur menggunakan gula merah & kelapa, pemanfaatan ini hampir sama menggunakan memasak beras ketan. Secara tradisional pemanfaatan jewawut yang lain yaitu menggunakan mengolahnya sebagai bubur, dodol, & bajet.

Produk olahan pasca panen jewawut berupa tepung jewawut. Pembuatan tepung jewawut bisa dilakukan menggunakan dua cara yaitu dari biji jewawut yang telah kemarau maupun berdasarkan biji jewawut yang sudah dikecambahkan. Tepung jewawut bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan produk mie.

Hal ini dikarenakan kandungan proteinnya yg hampir sama dengan tepung gandum & bahkan mengandung protein gluten. Gluten adalah protein lengket & kenyal yg dapat menciptakan campuran menjadi kenyal & dapat mengembang lantaran bersifat rapat udara.

Sifat elastis gluten pada adonan mie menyebabkan mie yang dihasilkan tidak mudah putus pada proses pencetakan dan pemasakan.  Bentuk hasil olahan pasca panen biji jewawut lainnya adalah (Sianipar, 2015):

? Biji utuh (whole grain)

? Biji yang mengalami proses pengolahan (crackedgrain)

? Bubur kental (stiff porridge)

? Roti nir beragi (unleavened bread)

? Roti beragi (leavened bread)

? Berbagai macam makanan ringan (miscellanous snacks).

? Berbagai jenis minuman (beverages) pada banyak sekali negara.

Sumber :

Sianipar M. 2015. Materi Penyuluhan Tanaman Pangan. Diakses dalam http://margarethasianipar.Blogspot.Com/2015/06/materi-penyuluhan-7.Html. Tanggal 1 Sebtember 2019.

Kuliner Khas Kutai Timur

Sambal raja terbuat dari cabai, bawang merah, terasi, tomat yang digoreng hingga lembek dan mudah dihaluskan. Disertai dengan tempe, udang, ...