Senin, 25 Mei 2020

Sistem Ekonomi Sosialis (Artikel Lengkap)

Sistem ekonomi sosialis adalah teori ekonomi, praktik, dan norma-kebiasaan yang dicirikan oleh kepemilikan sosial dan pengoperasian alat-indera produksi yang bisa merogoh bentuk koperasi otonom atau kepemilikan publik langsung. Sistem sosialis yang memanfaatkan pasar untuk mengalokasikan input dan barang kapital di antara unit-unit ekonomi merupakan sosialisme pasar. Ketika perencanaan dipakai, sistem ekonominya dianggap sistem ekonomi berkala sosialis. Bentuk non-pasar sosialisme umumnya meliputi sistem akuntansi menurut perhitungan harga sumber daya & barang. Sistem ekonomi sosialis juga merujuk pada sistem ekonomi yang diterapkan pada negara sosialis.

Karl Marx

1. Sejarah Ekonomi Sosialis

Karl Marx & Friedrich Engels percaya bahwa rakyat pemburu-pengumpul & beberapa rakyat pertanian primitif bersifat komunal, & menyebutnya komunisme primitif. Engels menulis tentang hal ini secara panjang lebar pada kitab The Origin of the Family, Private Property and the State, yang berdasarkan pada catatan Marx yang nir diterbitkan atas karya Lewis Henry Morgan.

Seorang ahli teori sosialis awal yang penting dalam ekonomi politik adalah Pierre-Joseph Proudhon. Dia merupakan ahli teori mutualis abad ke-19 yg paling terkenal & pemikir pertama yang menyebut dirinya sebagai seseorang anarkis. Yang lainnya adalah teknokrat seperti Henri de Saint-Simon; radikal agraris seperti Thomas Spence, William Ogilvie, & William Cobbett; anti-kapitalis misalnya Thomas Hodgskin; sosialis komunitarian & utopis seperti Robert Owen, William Thompson, & Charles Fourier; & sosialis anti-pasar misalnya John Gray dan John Francis Bray.

Para pendukung pertama sosialisme mempromosikan perataan sosial untuk membangun masyarakat meritokratis atau teknokratis menurut bakat individu. Henri de Saint-Simon adalah orang pertama yang memiliki istilah ?Sosialisme?. Saint-Simon terpesona oleh potensi besar sains dan teknologi, yang membuatnya mengadvokasi masyarakat sosialis yang akan menghilangkan aspek kapitalisme yang kacau dan merubahnya menggunakan sesuatu yang berdasarkan pada kesempatan yang sama. Saint-Simon menganjurkan suatu masyarakat di mana setiap orang diberi peringkat sinkron menggunakan kapasitasnya dan dihargai sinkron dengan pekerjaannya. Hal ini disertai dengan impian buat mengimplementasikan ekonomi yang diatur secara rasional menurut perencanaan dan diarahkan menuju kemajuan ilmiah dan material berskala besar , yang mewujudkan ekonomi semi terjadwal.

Pemikir sosialis awal lainnya ditentukan sang para ekonom klasik. Sosialis Ricardian, misalnya Thomas Hodgskin dan Charles Hall, didasarkan pada karya David Ricardo dan beralasan bahwa nilai ekuilibrium komoditas mendekati harga penghasil waktu komoditas tadi berada pada pasokan kenyal, dan bahwa harga pembuat ini sinkron dengan energi kerja yang diwujudkan. Sosialis Ricardian memandang laba, bunga, dan sewa menjadi konklusi berdasarkan nilai tukar ini.

2. Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Sosialis

Ekonomi sosialis merupakan sistem produksi pada mana barang dan jasa diproduksi langsung buat digunakan. Hal ini tidak selaras dengan sistem ekonomi kapitalis, di mana barang & jasa diproduksi buat membuat keuntungan (dan karenanya secara tidak langsung buat dipakai). Barang dan jasa akan diproduksi buat nilai gunanya, menghilangkan kebutuhan yang diinduksi sang pasar buat memastikan jumlah permintaan yg relatif untuk produk yang akan dijual. Oleh karena itu, produksi dalam ekonomi sosialis direncanakan atau terkoordinasi, dan tidak terikat dengan siklus usaha yang inheren pada kapitalisme. Dalam kebanyakan teori sosialis, perencanaan ekonomi hanya berlaku buat faktor-faktor produksi & bukan pada alokasi barang dan jasa yg didapatkan untuk konsumsi & didistribusikan melalui pasar.

Kepemilikan wahana produksi bervariasi dalam teori sosialis yg tidak selaras. Bisa berdasarkan pada kepemilikan publik sang negara, kepemilikan eksklusif oleh pengguna produktif melalui koperasi pekerja, atau biasanya dimiliki oleh semua masyarakat dengan manajemen dan kontrol yang didelegasikan pada mereka yg mengoperasikan indera produksi.

Manajemen & kontrol atas kegiatan perusahaan didasarkan dalam manajemen diri dan pemerintahan sendiri, menggunakan kekuasaan yg setara pada loka kerja buat memaksimalkan otonomi kerja. Bentuk organisasi sosialis akan mengeliminasi hierarki pengendali sehingga hanya hierarki yang berdasarkan pada pengetahuan teknis di loka kerja permanen. Setiap anggota akan mempunyai kekuatan pengambilan keputusan pada perusahaan & akan bisa berpartisipasi dalam tetapkan tujuan kebijakan secara holistik. Kebijakan/tujuan akan dilaksanakan oleh seorang ahli teknis yang membangun hierarki koordinasi perusahaan, yang akan menetapkan planning atau arahan bagi komunitas kerja buat mencapai tujuan ini.

Tetapi, ekonomi negara-negara bekas sosialis, kecuali Yugoslavia, berdasarkan dalam arahan administrasi ekonomi & manajemen mikro menurut pekerja di tempat kerja yang terinspirasi sang model manajemen kapitalis. Akibatnya, beberapa gerakan sosialis menyatakan bahwa ekonomi bukan sosialis lantaran kurangnya hubungan kekuasaan yg sama di tempat kerja, kehadiran ?Elit? Baru, dan produksi komoditas yang terjadi di negara-negara ini. Sistem ekonomi sosial ini telah digolongkan sebagai ?Kapitalis negara? Atau ?Negara buruh yang cacat? Sang para pengkritiknya. Namun, gerakan sosialis lainnya membela sistem yg terdapat di Eropa Timur & Uni Soviet mengingat bahwa kepemilikan publik atas indera produksi dapat menandakan banyak varian. Dalam perkara Uni Soviet dan negara satelitnya, negara yg mengendalikan & mengelola hampir seluruh ekonomi menjadi perusahaan besar . Selanjutnya, produk-produk yg diproduksi di negara-negara tipe Soviet diproduksi langsung buat dipakai.

Perencanaan ekonomi adalah mekanisme alokasi input ekonomi dan pengambilan keputusan berdasarkan alokasi langsung. Ini berbeda dengan mekanisme pasar yang berdasarkan pada alokasi nir pribadi. Ekonomi dari perenanaan mengambil sumber dayanya sesuai kebutuhan, sehingga alokasi datang pada bentuk transfer internal daripada transaksi pasar yang melibatkan pembelian aset sang satu instansi pemerintah atau perusahaan. Pengambilan keputusan dilakukan oleh pekerja & konsumen di taraf perusahaan.

Ekonomi terpola nir identik menggunakan konsep sistem ekonomi komando yang terdapat pada Uni Soviet, yg didasarkan pada administrasi yg sangat birokratis dan semua ekonomi sesuai dengan rencana komprehensif yg dirumuskan oleh lembaga perencanaan sentra, yang menetapkan persyaratan output buat unit-unit produktif & berusaha mengatur keputusan dan kebijakan perusahaan secara mikro. Ekonomi komando berdasarkan pada contoh organisasi berdasarkan sebuah perusahaan kapitalis, namun berlaku buat seluruh ekonomi.

Berbagai pendukung ekonomi terjadwal telah menjadi kritik bertenaga ekonomi komando & perencanaan terpusat. Seperti Leon Trotsky yg percaya bahwa perencanaan sentra, terlepas berdasarkan kapasitas intelektualnya, beroperasi tanpa masukan dan partisipasi jutaan orang yang berpartisipasi dalam ekonomi dan tahu syarat lokal dan perubahan cepat pada perekonomian. Oleh karena itu, perencanaan pusat tidak akan dapat secara efektif mengkoordinasikan seluruh kegiatan ekonomi karena mereka nir mempunyai kabar informal tersebut.

Tujuan ekonomi sosialis adalah untuk menghilangkan kapitalisme (membarui ekonomi berbasis investasi & modal menjadi perencanaan sosial) buat mengkoordinasikan produksi barang dan jasa supaya eksklusif memenuhi permintaan dan buat menghilangkan daur usaha dan overproduksi yang terjadi menjadi akibat dari akumulasi modal dan kepemilikan eksklusif pada indera produksi.

Sosialisme umumnya bertujuan buat mencapai kesetaraan yang lebih besar dalam pengambilan keputusan dan urusan ekonomi, menaruh kontrol yang lebih besar kepada pekerja terhadap alat produksi dan tempat kerjanya, dan buat menghilangkan eksploitasi dengan mengarahkan nilai lebih pada karyawan. Akses perdeo ke wahana subsistensi merupakan kondisi buat kebebasan, karena memastikan bahwa seluruh pekerjaan bersifat sukarela & tidak terdapat kelas atau individu yg memiliki kekuatan buat memaksa orang lain melakukan pekerjaan.

Tujuan primer kaum sosialis Marxis merupakan emansipasi tenaga kerja menurut pekerjaan, & bebas dari keharusan buat melakukan pekerjaan dan mendapat kebutuhan material buat kehidupan. Dikatakan bahwa kebebasan menurut keharusan akan memaksimalkan kebebasan individu, lantaran individu akan mampu mengejar kepentingan mereka sendiri dan menyebarkan bakat mereka sendiri tanpa dipaksa melakukan kerja buat orang lain atau berkuasa.

Teori ekonomi sosialis mendasarkan nilai barang atau jasa pada nilai penggunaannya, daripada porto produksi (teori nilai kerja) atau nilai tukarnya. Teori sosialis lainnya, seperti mutualisme & sosialisme pasar, mencoba menerapkan teori nilai kerja ke sosialisme sehingga harga barang atau jasa disesuaikan buat menyamai jumlah ketika kerja yang diperlukan pada produksinya. Waktu kerja yg dikeluarkan oleh setiap pekerja akan sesuai dengan kredit tenaga kerja yg akan dipakai menjadi mata uang buat memperoleh barang & jasa. Kaum sosialis pasar yang mendasarkan contoh mereka pada ekonomi neoklasik, misalnya Oskar Lange dan Abba Lerner, sudah mengusulkan bahwa perusahaan milik publik memutuskan harga mereka dengan porto marjinal yg sama sebagai akibatnya mencapai efisiensi pareto. Anarko-komunisme misalnya Peter Kropotkin & Errico Malatesta menolak teori nilai dan nilai tukar kerja itu sendiri & menganjurkan ekonomi hibah & mendasarkan distribusi pada kebutuhan.

Tiga. Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis

Jika dibandingkan dengan sistem ekonomi liberal atau kapitalisme, sistem ekonomi sosialis mempunyai beberapa kelebihan, yaitu:

Pemerintah dapat memilih jenis-jenis industri atau produksi sinkron menggunakan kebutuhan masyarakat.

Pemerintah gampang melakukan pengendalian.

Pemerintah sepenuhnya bertanggung jawab dalam perekonomian.

Kebutuhan utama seluruh rakyat negara terpenuhi.

Setiap individu mendapatkan pekerjaan

4. Kekurangan Sistem Ekonomi Sosialis

Sebaliknya, apabila dibandingkan menggunakan sistem ekonomi liberal atau kapitalisme, sistem ekonomi sosialis mempunyai beberapa kekurangan yaitu:

Masyarakat tidak bisa secara bebas menguasai/memiliki alat dan asal daya ekonomi.

Masyarakat tidak mempunyai kebebasan berusaha.

Jalur birokrasi biasanya panjang.

Potensi kreativitas & inisiatif masyarakat nir berkembang.

Perekonomian nir berkembang menggunakan baik, lantaran tidak terdapat kompetisi. Dalam sistem ekonomi sosialis, kompetisi tidak ada sebagai akibatnya nir ada inovasi.

Lima. Kritik Terhadap Sistem Ekonomi Sosialis

Kritik ekonomi sosialis dari menurut para ekonom pasar dan berdasarkan beberapa ekonom anarkis. Selain itu, beberapa teori ekonomi sosialis dikritik sang kaum sosialis lainnya. Sosialis libertarian, mutualis, & pasar mengkritik perencanaan ekonomi terpusat & mengusulkan ekonomi partisipatif dan sosialisme yg terdesentralisasi.

Ekonom pasar umumnya mengkritik sosialisme buat menghilangkan pasar bebas dan frekuwensi harganya, yang mereka anggap perlu buat perhitungan ekonomi rasional. Mereka pula menduga bahwa hal itu menyebabkan kurangnya insentif. Mereka percaya bahwa masalah-perkara ini mengarah ke taraf kemajuan teknologi yang lebih lambat dan laju pertumbuhan PDB yg lebih lambat.

Ekonom Austria, seperti Friedrich Hayek dan Ludwig Von Mises, beropini bahwa penghapusan kepemilikan pribadi indera-indera produksi pasti akan membangun syarat ekonomi yang lebih jelek bagi warga umum daripada yang akan ditemukan pada ekonomi pasar. Mereka berpendapat bahwa tanpa frekuwensi harga pasar, tidak mungkin menghitung secara rasional bagaimana mengalokasikan asal daya. Mises menyebut ini sebagai kasus perhitungan ekonomi. Ekonom Polandia Oskar Lange dan Abba Lerner menanggapi argumen Mises dengan menyebarkan Model Lange selama debat perhitungan ekonomi. Model Lange berpendapat bahwa ekonomi pada mana semua produksi dilakukan oleh negara, pada mana terdapat prosedur harga dan kepemilikan properti yg mirip menggunakan ekonomi pasar pada bawah persaingan paripurna, sebagai akibatnya mencapai efisiensi Pareto.

6. Negara yang Menganut Ekonomi Sosialis

Ada beberapa negara yg menganut ekonomi sosialis sampai waktu ini. Hal ini tidak tanggal berdasarkan perang dingin sehabis perang global 2 yang membagi kekuatan dunia menjadi dua grup yaitu blok barat & blok timur. Blok barat menganut sistem ekonomi liberal/kapitalisme. Sedangkan blok timur menerapkan sistem ekonomi sosialis.

Republik Sosialis Vietnam adalah negara yang menganut sistem ekonomi pasar yg berorientasi sosialis. Sebelumnya, Vietnam mengadopsi sistem ekonomi komando sebagai akibatnya kehilangan momentum produktivitas dan pertumbuhan yg berkelanjutan. Saat ini, perekonomian Vietnam sangat bergantung pada investasi langsung asing yang sebagian besar berupa hotel glamor & resor.

Republik Rakyat Tiongkok menganut sistem ekonomi sosialis pasar. Tiongkok adalah negara dengan perekonomian terbesar kedua pada global dalam PDB nominal & pertumbuhan ekonomi tercepat pada dunia hingga tahun 2015 (rata-rata 10% per tahun selama 30 tahun).

Kuba mempunyai ekonomi terpola yang didominasi oleh perusahaan-perusahaan yg dikelola negara. Sebagian akbar industri dimiliki dan dioperasikan sang pemerintah & sebagian besar tenaga kerja dipekerjakan oleh negara. Setelah jatuhnya Uni Soviet, Partai Komunis Kuba mendorong pembentukan koperasi pekerja & wirausaha. Investasi dibatasi & memerlukan persetujuan dari pemerintah. Pemerintah tetapkan sebagian akbar harga & jatah barang kepada rakyat.

Kuliner Khas Kutai Timur

Sambal raja terbuat dari cabai, bawang merah, terasi, tomat yang digoreng hingga lembek dan mudah dihaluskan. Disertai dengan tempe, udang, ...