Sistem ekonomi merupakan sistem produksi, alokasi asal daya, & distribusi barang & jasa pada warga atau wilayah geografis tertentu. Sistem ekonomi merupakan kombinasi menurut aneka macam forum, entitas, proses pengambilan keputusan, & pola konsumsi yang terdiri dari struktur ekonomi masyarakat tertentu. Dengan demikian, sistem ekonomi pula merupakan suatu sistem sosial. Semua sistem ekonomi mempunyai 3 pertanyaan dasar yaitu apa yang wajib diproduksi, bagaimana memproduksi dan berapa jumlahnya, dan siapa yg menerima hasil produksi.
Studi mengenai sistem ekonomi meliputi bagaimana berbagai forum & institusi terkait satu sama lain, bagaimana liputan mengalir di antara mereka, & hubungan sosial pada sistem (termasuk hak milik & struktur manajemen). Analisis sistem ekonomi secara tradisional berfokus dalam dikotomi perbandingan antara ekonomi pasar dan ekonomi berkala dan disparitas antara kapitalisme dan sosialisme. Selanjutnya, macam-macam sistem ekonomi diperluas buat memasukkan topik & contoh lain yg nir sinkron dengan dikotomi tradisional. Saat ini bentuk dominan sistem ekonomi pada dunia adalah ekonomi adonan berorientasi pasar.
1. Komponen Sistem Ekonomi
Terdapat beberapa komponen pada sistem ekonomi. Struktur pengambilan keputusan ekonomi menentukan penggunaan input ekonomi (faktor-faktor produksi), distribusi hasil, tingkat sentralisasi pada pengambilan keputusan, & siapa yg membuat keputusan tadi. Keputusan mungkin dilakukan sang dewan industri, forum pemerintah, atau pemilik perusahaan partikelir. Dalam satu pandangan, setiap sistem ekonomi merupakan upaya untuk menyelesaikan tiga perkara mendasar & saling bergantung:
Barang & jasa apa yang akan diproduksi dan berapa jumlahnya?
Bagaimana barang & jasa diproduksi? Oleh siapa? Dengan asal daya & teknologi apa?
Untuk siapa barang & jasa diproduksi? Siapa yang menikmati manfaat barang dan jasa? Bagaimana mendistribusikan produk di antara individu dan gerombolan pada masyarakat?
Setiap sistem ekonomi merupakan sistem yang mengalokasikan asal daya buat pertukaran, produksi, distribusi, & konsumsi. Sistem ini distabilkan menggunakan kombinasi ancaman dan kepercayaan yg merupakan output dari pengaturan kelembagaan. Sistem ekonomi memiliki institusi berikut:
Metode pengendalian atas faktor-faktor atau sarana produksi. Ini termasuk kepemilikan (hak milik) atas alat-alat produksi dan oleh karena itu dapat menimbulkan klaim terhadap hasil produksi. Alat-alat produksi dapat dimiliki secara pribadi, oleh negara, oleh mereka yang menggunakannya, atau dimiliki bersama.
Sistem pengambilan keputusan. Ini menentukan siapa yang berhak mengambil keputusan atas kegiatan ekonomi. Agen ekonomi dengan kekuatan pengambilan keputusan dapat masuk ke dalam kontrak yang mengikat satu sama lain.
Mekanisme koordinasi. Ini menentukan bagaimana informasi diperoleh dan digunakan dalam pengambilan keputusan. Dua bentuk koordinasi yang dominan adalah perencanaan dan pasar. Koordinasi perencanaan terdesentralisasi atau terpusatkan, sedangkan pasar diserahkan kepada pasar.
Sistem insentif. Ini menginduksi dan memotivasi agen ekonomi untuk terlibat dalam kegiatan produktif. Hal ini dapat didasarkan pada hadiah materi (kompensasi atau kepentingan pribadi) atau tuntutan moral (misalnya prestise sosial atau melalui proses pengambilan keputusan demokratis yang mengikat mereka yang terlibat). Sistem insentif dapat mendorong spesialisasi dan pembagian kerja.
Bentuk organisasi. Ada dua bentuk dasar organisasi yaitu aktor dan regulator. Para pelaku ekonomi termasuk rumah tangga, kelompok kerja, tim produksi, perusahaan, usaha patungan, dan kartel. Organisasi yang mengatur ekonomi diwakili oleh otoritas negara dan pasar, atau mungkin entitas swasta atau publik.
Sistem distribusi. Ini mengalokasikan hasil dari kegiatan produktif, yang didistribusikan sebagai pendapatan di antara organisasi ekonomi, individu, dan kelompok dalam masyarakat, seperti pemilik properti, pekerja dan non-pekerja, atau negara (dari pajak).
Mekanisme publik untuk pembuatan undang-undang, menetapkan aturan, norma, standar, dan pengenaan pajak. Biasanya hal tersebut merupakan tanggung jawab negara, tetapi bisa juga dengan pengambilan keputusan kolektif seperti kamar dagang atau serikat pekerja.
Dua. Fungsi Sistem Ekonomi
Secara generik, sistem ekonomi mempunyai fungsi sebagai berikut:
Merangsang produksi.
Menyediakan metode mengoordinasikan aktivitas individu pada suatu perekonomian.
Menyediakan mekanisme pembagian hasil produksi pada masyarakat.
3. Pengelompokan Sistem Ekonomi
Ada beberapa pertanyaan dasar yg harus dijawab supaya ekonomi berjalan dengan memuaskan. Misalnya masalah kelangkaan membutuhkan jawaban atas pertanyaan dasar, misalnya apa yg harus diproduksi, cara memproduksinya, dan siapa yang menerima apa yang dihasilkan. Sistem ekonomi merupakan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar ini dan sistem ekonomi yang tidak selaras menjawabnya secara tidak sinkron. Banyak tujuan yang berbeda seperti efisiensi, pertumbuhan, kebebasan, dan kesetaraan.
Sistem ekonomi umumnya tersegmentasi sang hak milik alat produksi & prosedur alokasi asal daya. Ekonomi yang menggabungkan kepemilikan pribadi dengan alokasi pasar diklaim ?Kapitalisme pasar? & ekonomi yg menggabungkan kepemilikan langsung menggunakan perencanaan ekonomi dianggap ?Kapitalisme komando?. Demikian pula, sistem yg menggabungkan kepemilikan publik atau kooperatif dalam indera produksi dengan perencanaan ekonomi diklaim ?Ekonomi berkala sosialis? Dan sistem yang menggabungkan kepemilikan publik atau kooperatif dengan pasar dianggap ?Sosialisme pasar?. Beberapa perspektif mempertimbangkan variabel lain misalnya kelas-kelas dalam suatu ekonomi. Ini menyebabkan beberapa kategori baru. Seperti dalam ekonomi Uni Soviet menjadi kapitalisme negara, kelas pekerja dieksploitasi sang pimpinan partai.
Dalam sistem ekonomi kapitalis, produksi dilakukan buat keuntungan eksklusif serta keputusan investasi & alokasi faktor produksi ditentukan oleh pemilik usaha dengan faktor pasar. Alat-alat produksi terutama dimiliki sang perusahaan swasta. Sistem kapitalis berkisar menurut laissez-faire menggunakan peraturan pemerintah dan perusahaan milik negara yg minim, sampai sistem pasar yang diatur menggunakan intervensi pemerintah buat menaruh kesempatan yg setara.
Dalam sistem ekonomi sosialis (sosialisme), produksi dilakukan untuk pribadi digunakan. Keputusan penggunaan alat produksi disesuaikan buat memenuhi permintaan ekonomi. Investasi dipengaruhi melalui mekanisme perencanaan ekonomi. Terdapat berbagai mekanisme perencanaan dan struktur kepemilikan, menggunakan karakteristik generik kepemilikan sosial terhadap indera-indera produksi. Kepemilikan tadi termasuk kepemilikan publik oleh semua warga atau kepemilikan secara kooperatif.
Sistem ekonomi secara umum disegmentasikan berdasarkan alokasinya menjadi berikut:
Ekonomi pasar (sistem “lepas tangan”, seperti kapitalisme laissez-faire)
Ekonomi adonan (ekonomi bibit unggul yg memadukan beberapa aspek ekonomi pasar dan bersiklus)
Ekonomi bersiklus (seperti sosialisme negara. Juga dikenal menjadi ekonomi komando saat mengacu dalam contoh Uni Soviet)
Ekonomi tradisional (kata generik buat sistem ekonomi yang lebih tua)
Ekonomi partisipatoris (sistem yang produksi dan distribusi barang dipandu sang partisipasi publik)
Ekonomi barter (sistem dimana barang & jasa secara pribadi dipertukarkan buat barang & jasa lain)
Ekonomi pasca kelangkaan (bentuk hipotesis waktu sumber daya tidak langka, misalnya konsep masyarakat komunis Karl Marx)
Kapitalisme pada biasanya menampilkan kepemilikan pribadi atas indera-indera produksi (kapital) dan ekonomi pasar sebagai koordinator. Kapitalisme korporat mengacu pada kapitalisme pasar yang didominasi sang perusahaan menggunakan hierarki dan birokrasi.
Merkantilisme adalah contoh ekonomi lebih banyak didominasi di Eropa Barat berdasarkan abad ke-16 sampai 18. Hal ini mendorong imperialisme dan kolonialisme sampai perubahan ekonomi & politik menghasilkan dekolonisasi dunia. Kapitalisme terkini memilih perdagangan bebas untuk mengambil keuntungan berdasarkan peningkatan efisiensi lantaran keunggulan komparatif nasional & skala ekonomi di pasar yang lebih akbar dan lebih universal. Beberapa kritikus mengembangkan istilah neo-kolonialisme buat merujuk dalam ketidakseimbangan kekuasaan antara perusahaan-perusahaan multinasional yg beroperasi di pasar bebas vs. Orang-orang yg lebih miskin pada negara-negara berkembang.
Tidak terdapat definisi yang sempurna berdasarkan ?Ekonomi campuran?. Secara teoritis, ekonomi campuran bisa merujuk ke sistem ekonomi yg menggabungkan keliru satu menurut 3 karakteristik yakni kepemilikan publik & partikelir atas industri, alokasi berbasis pasar dengan perencanaan ekonomi, atau pasar bebas dengan intervensi negara.
Dalam prakteknya, ?Ekonomi campuran? Umumnya mengacu dalam ekonomi pasar menggunakan intervensi negara atau sektor publik yang akbar di samping sektor partikelir yang secara umum dikuasai. Sebenarnya, ekonomi campuran lebih condong ke salah satu ujung spektrum. Seperti sistem ekonomi Jepang, sistem ekonomi Indonesia, sistem ekonomi sosial pasar, dan kapitalisme negara.
Sistem ekonomi sosialis (yg menonjolkan kepemilikan sosial terhadap alat-indera produksi) bisa dibagi sebagai sosialisme pasar dan sosialisme terpola. Sosialisme pula bisa dibagi berdasarkan struktur propertinya antara kepemilikan publik atau koperasi, dan kepemilikan bersama (berarti tidak terdapat kepemilikan). Komunisme merupakan termin hipotetis perkembangan sosialisme yang diartikulasikan oleh Karl Marx sebagai ?Sosialisme tahap kedua? Dimana hasil ekonomi didistribusikan menurut kebutuhan & bukan hanya atas dasar donasi tenaga kerja.
Konsep asli sosialisme melibatkan penggantian uang sebagai unit perhitungan dan harga moneter dengan perhitungan produk, serta berdasarkan keputusan bisnis & keuangan diganti dengan teknik & kriteria teknis buat mengelola ekonomi. Secara fundamental, ini berarti bahwa sosialisme akan beroperasi di bawah dinamika ekonomi yg berbeda menggunakan kapitalisme dan sistem harga.
Korporatisme mengacu dalam tripartit ekonomi yang melibatkan negosiasi antara bisnis, pekerja, & grup kepentingan negara buat tetapkan kebijakan ekonomi, atau secara generik menugaskan orang-orang ke gerombolan -grup politik dari afiliasi pekerjaan mereka.
Set eksklusif dari ekonomi, atau barang, jasa, teknik produksi, atau anggaran moral spesifik jua dapat digambarkan menjadi ?Ekonomi?. Misalnya beberapa kata yang menekankan sektor tertentu misalnya berikut:
Ekonomi kolektif
Ekonomi digital
Ekonomi hijau
Ekonomi internet
Ekonomi pengetahuan
Ekonomi alam
Ekonomi virtual
Beberapa menekankan pada kepercayaan :
Arthasastra (ekonomi Hindu)
Ekonomi Buddha
Distribusisme. Sebuah ekonomi tripartit ideal Kristen, yang melibatkan kepemilikan yang lebih terdistribusi pada ekonomi adonan.
Ekonomi Islam
4. Sistem Ekonomi pada Indonesia
Awalnya, Indonesia menganut sistem ekonomi liberal. Namun karena terdapat efek komunisme yang disebarkan sang PKI, sistem ekonomi di Indonesia sempat berubah sebagai sistem ekonomi sosialis. Pada masa Orde Baru, sistem ekonomi diubah kembali sebagai sistem ekonomi demokrasi yang hanya bertahan hingga Reformasi. Setelah masa Reformasi, pemerintah melaksanakan sistem ekonomi yang berlandaskan ekonomi kerakyatan sampai waktu ini. Sistem tersebut jua diklaim sistem ekonomi Pancasila. Hal itu diperkuat oleh tap MPR No IV/MPR/1999 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara. Pada sistem ekonomi kerakyatan, masyarakat yg memegang kendali pada kegiatan ekonomi, sementara pemerintah menciptakan iklim yg rupawan bagi perkembangan global usaha. Berikut adalah karakteristik-ciri sistem ekonomi kerakyatan:
Bertumpu pada prosedur pasar yg berkeadilan menggunakan prinsip persaingan sehat.
Memperhatikan pertumbuhan ekonomi, nilai keadilan, kepentingan sosial, & kualitas hidup.
Pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
Menjamin kesempatan bekerja dan berusaha yg sama.
Adanya proteksi hak-hak konsumen dan perlakuan adil bagi semua warga .
Lima. Ekonomi Evolusioner
Teori pembangunan ekonomi Karl Marx didasarkan pada premis sistem ekonomi yang berkembang. Dalam skema Karl Marx, feodalisme digantikan oleh kapitalisme yg dalam akhirnya akan digantikan oleh sosialisme. Joseph Schumpeter mempunyai konsep evolusi perkembangan ekonomi. Dalam sejarah dunia berikutnya, negara komunis yang berjalan menurut ideologi Marxis-Leninis telah runtuh atau secara sedikit demi sedikit mereformasi ekonominya menuju ekonomi berbasis pasar misalnya pembubaran Uni Soviet, reformasi ekonomi Tiongkok & ??I M?I di Vietnam. Ekonomi evolusioner terus memeriksa perubahan ekonomi zaman modern.
6. Kriteria Sistem Ekonomi
Berikut merupakan kriteria berupa pertanyaan yg harus dimiliki agar suatu sistem ekonomi dapat dikatakan baik:
Apakah memberikan kemungkinan buat mencapai baku hidup yg tinggi?
Apakah memungkinkan pertumbuhan ekonomi yg stabil?
Apakah menghormati kebebasan ekonomi individu secara masuk akal?
Apakah memberikan kepastian ekonomi bagi seluruh masyarakat?
Apakah membuat barang dan jasa yg sesuai dengan kebutuhan konsumen?
Apakah menunjukkan pembagian pendapatan yg memadai?
7. Konteks Sistem Ekonomi dalam Masyarakat dan Politik
Sistem ekonomi dapat dianggap sebagai bagian dari sistem sosial dan secara hierarki sama menggunakan sistem aturan, sistem politik, budaya, dan sebagainya. Sering terdapat korelasi bertenaga antara ideologi tertentu, sistem politik, & sistem ekonomi eksklusif seperti komunisme. Banyak sistem ekonomi saling tumpang tindih pada banyak sekali bidang misalnya pada ekonomi adonan.