Rabu, 20 Mei 2020

Mengapa Orang Kaya Makin Kaya dan Orang Miskin Makin Miskin?

Banyak orang mengeluh, kenapa orang kaya makin kaya dan orang miskin hidupnya makin susah. Setidaknya waktu kita melihat data yang memperlihatkan porsi kekayaan dunia yg dimiliki 0,01%, 1%, dan 10% orang terkaya di dunia semakin akbar. 99% orang di dunia merebut kurang menurut 50% kekayaan dunia. Mengapa demikian? Dan apakah hal tadi berdampak jelek dalam dunia di masa depan?

Uang

Jika Anda terobsesi sesudah melihat tumpukan uang ini, bahkan terus membayangkan apabila punya poly uang seperti di atas. Maka Anda belum siap kaya.

Dalam jangka pendek, hal tersebut memang buruk. Jumlah penduduk yang makin akbar menggunakan porsi kekayaan dunia yang semakin sedikit membuat banyak orang hayati di bawah garis kemiskinan. Banyak kasus yang akan terus terjadi dan kemungkinan kasus tersebut akan berputar-putar. Kemiskinan menciptakan orang-orang tidak bisa bersekolah yg hanya akan membuat mereka miskin lagi. Belum lagi perkara kesehatan dan keterdesakan yg akhirnya timbul kriminalitas. Sehingga orang-orang ini butuh bantuan pemerintah nir hanya pada bentuk subsidi, namun pendidikan dan kesehatan. Mereka juga semestinya diberikan loka tinggal yg layak.

Meningkatkan kesejahteraan orang miskin memang nir mudah, setidaknya pemerintah sanggup membantu menyekolahkan anak-anaknya agar bisa menerima pekerjaan yang lebih layak. Sementara buat mengurangi beban hidup yg bertambah dampak anaknya nir bekerja buat sekolah, pemerintah semestinya memberi bantuan berupa subsidi. Baik subsidi kesehatan, pangan, & loka tinggal. Pemerintah pula memberikan pelatihan pada mereka yang sebelumnya hanya menjadi pengemis atau pemulung sehingga menerima pekerjaan yang lebih baik.

Apabila kita lihat menurut sudut pandang orang berpenghasilan menengah, yakni orang yg telah berpendidikan & mendapatkan penghasilan setidaknya UMR, masih ada beberapa kasus yg menjebak mereka ke middle income trap. Middle income trap tidak hanya dialami oleh negara berkembang, namun individu berpenghasilan menengah pun bisa mengalaminya. Lebih gampang menaikkan tingkat hidup menurut miskin sebagai penghasilan menengah daripada dari penghasilan menengah ke penghasilan tinggi. Jika kita menaikkan UMR buat meningkatkan gaji mereka, meskipun mereka layak menerima itu, harga barang akan mengalami inflasi yang menciptakan kenaikan honor sebagai nir bermanfaat, bahkan makin berkurang daya belinya. Orang miskin pun semakin menderita karena kenaikan harga barang yang bahkan belum bisa mereka capai.

Gaya hayati orang berpenghasilan menengah umumnya melebihi kemampuan mereka, terutama dalam anak muda yang baru saja bekerja. Akibatnya hutang menumpuk atau nir ada kesempatan buat berinvestasi. Padahal itu sangat krusial buat meningkatkan taraf hidup mereka pada masa depan. Hidup menjadi hanya gali lubang tutup lubang. Mereka hanya mengandalkan gaji. Meskipun ada yang sampai jutaan rupiah per bulan, mereka yg punya pola pikir salah cenderung menghabiskan uangnya buat membeli kebutuhan tersier & utama. Inilah akar permasalahan mengapa mereka cenderung terus terjebak pada jebakan penghasilan menengah.

Padahal apabila bangsa ini getol membaca, kita sanggup tahu apa saja yg dilakukan supaya berhasil & membuka pikiran kita akan dunia ini. Sangat disayangkan Indonesia menempati peringkat bawah dalam hal membaca. Yang senang membaca pun kebanyakan hanya membaca buku fiksi. Padahal menggunakan membaca, kita sanggup memahami bagaimana mengelola keuangan, mendapatkan keterampilan baru, dan mendapatkan pola pikir baru. Pola pikir ini krusial karena hebatnya kita mampu membarui hayati kita hanya menggunakan membarui pola pikir terlebih dahulu.

Ada jua pola pikir bahwa mereka yang kaya merupakan orang yang kikir, pelit, & berdosa. Mereka akan masuk neraka pada akhirat. Lebih baik membantu mereka yang miskin katanya. Akan namun, bagaimana cara membantu orang miskin ad interim diri sendiri belum tertolong? Padahal jika kita rubah pola pikir itu sedikit sebagai ?Semakin kaya, maka semakin banyak kesempatan buat beramal.? Ah, mungkin ini impak kebanyakan menonton sinetron yang terus mencitrakan orang kaya sebagai orang yang jahat dan pelit.

Mereka yg kaya sesungguhnya bukan orang jahat, tapi terdapat beberapa dispensasi. Untuk mengetahui mengapa mereka kaya, kita wajib tahu menurut mana berasal kekayaan mereka. Banyak orang yang berpikir bahwa orang kaya itu punya poly uang. Angka digit saldo rekeningnya melebihi batas, atau bahkan punya banyak brangkas di rumahnya. Anggapan tersebut nir sepenuhnya sahih. Kekayaan mereka dihitung menurut aset yg mereka miliki. Aset itu termasuk properti, kendaraan, kepemilikan saham di perusahaan yg beliau dirikan atau ia beli, emas, & surat berharga lainnya.

Dari sana kita sanggup melihat disparitas pola pikir orang kaya dan orang miskin. Orang kaya sibuk mengejar aset, sedangkan orang miskin dan menengah kebanyakan hanya sibuk mengejar liabilitas misalnya ponsel pandai modern, motor baru, dan pakaian bermerek. Orang misalnya itu mengejar pengakuan kekayaan, bukan kekayaan yg sesungguhnya. Mereka merasa diri mereka kaya saat punya iPhone keluaran modern, motor bergengsi keluaran modern, & sandang mahal. Tidak ada salahnya mempunyai hal tadi, namun hendaknya sesuai kebutuhan & kemampuan. Sisa uang sebaiknya pada investasikan. Saya nir mau menjelaskan investasi panjang lebar disini, carilah buku mengenai investasi & bacalah.

Selain itu, orang kaya jua membantu orang lain. Tidak hanya pada bentuk donasi langsung pada orang miskin, tetapi pula pada bentuk lapangan pekerjaan dari bisnis yang dia miliki. Ia pula kerap berinvestasi pada perusahaan rintisan yang baru berdiri, yg berarti ikut membantu memajukan bisnis para rintisan. Selain itu, dia pula berinvestasi pada obligasi pemerintah atau membeli saham/obligasi perusahaan, yang berarti mereka membantu pemerintah membangun negeri dan membantu perusahaan lain supaya bertumbuh & memberi lapangan pekerjaan yg lebih poly lagi. Ia punya cukup banyak saldo di rekening, yang berarti membantu perbankan memberi pinjaman bagi UMKM atau bagi mereka yg terobsesi dengan motor baru sebagai akibatnya harus mencicil.

Ketika orang kaya mati, ia akan mewarisi kekayaannya pada anak-anaknya atau beberapa diantara mereka bahkan mewariskan hanya sedikit dan menaruh asetnya pada badan amal. Sehingga kekayaan mereka nir tak pernah mati & sedikit demi sedikit akan terbagi homogen. Bill Gates saat ini hanya mempunyai kurang lebih 1% saham Microsoft & tetap sebagai keliru satu orang terkaya pada global karena ia pandai mengelola kekayaan dari perusahaan yang beliau bangun. Jangan selalu berkonspirasi bahwa orang-orang kaya pada masa lalu seperti Rothschild & Rockefeller masih bergentayangan pada global ini buat mengatur global.

Namun nir seluruh orang kaya sebaik itu. Ada pula orang kaya yg jahat menggunakan cara menyimpan uangnya pada brankas (tapi sangat sedikit sekali orang kaya yang misalnya itu, bahkan sudah nir terdapat lagi). Atau yang paling licik, menyimpan uang mereka pada luar negeri buat menghindari pajak pada negeri. Hal ini yg sedang diperangi pemerintah karena orang kaya seperti itu tidak mau berkontribusi pada negara. Ada pula orang kaya yg mempunyai perusahaan yang nir mensejahterakan karyawannya atau melakukan monopoli yg sangat merugikan, ini pula sedang berusaha diperangi pemerintah.

Beruntung bahwa negara kita, Indonesia, memberi kesempatan seluas-luasnya buat mereka yg ingin menaikkan tingkat hidupnya. Indonesia sudah memiliki hal-hal dasar yg mendukung itu, seperti kesempatan yg sama, sektor keuangan yang mulai inklusif, keamanan yg cukup terjamin, fasilitas kesehatan dan pendidikan yang cukup, infrastruktur yang relatif memadai, dan masih banyak lagi. Bagi mereka yg gemar membaca tetapi tidak punya uang buat membeli buku, perpustakaan dengan buku berkualitas telah beredar luar pada setiap provinsi, kabupaten, bahkan sekolah dan universitas. Manfaatkan perpustakaan tadi dengan maksimal . Meskipun masih banyak yg perlu dibenahi, setidaknya seluruh hal-hal fundamental itu sudah memberi kita kesempatan apabila kita mau mencoba dan memahami caranya.

Kuliner Khas Kutai Timur

Sambal raja terbuat dari cabai, bawang merah, terasi, tomat yang digoreng hingga lembek dan mudah dihaluskan. Disertai dengan tempe, udang, ...