Rabu, 06 Mei 2020

Marka Jalan dan Estetika

Saya percaya bahwa marka jalan yang baik akan menaikkan keindahan lingkungan pada lebih kurang jalan tersebut. Marka jalan yang rapi jauh lebih nyaman dicermati dan menghilangkan kesan kumuh dan semrawut meskipun bangunan di pinggir jalan tersebut tergolong kumuh. Hanya saja, marka jalan di Indonesia cenderung berasal buat & menggunakan kualitas yg sangat rendah sebagai akibatnya menambah kesemrawutan jalanan. Sepertinya belum terdapat standarisasi marka jalan sebagai akibatnya setiap pemerintah daerah membuat marka jalan sesuai ?Kreativitas? Masing-masing. Bisa dicermati beberapa contoh penataan marka jalan yang baik sebagai akibatnya menaikkan estetika daerah tersebut.

Marka jalan Jepang

Jepang adalah galat satu negara idaman aku pada hal marka jalan. Anda sanggup mejelajahinya di Google Street View. Marka jalan disana sangat terencana dan teratur. Bisa dikatakan seluruh negara maju memiliki marka jalan yg indah.

Marka jalan Malaysia

Marka jalan Malaysia

Yang mengejutkan, negara tetangga kita Malaysia mempunyai marka jalan yang sangat teratur bahkan sampai pelosok-pelosok kota mini . Anda sanggup melihatnya melalui Google Street View. Meskipun adalah negara berkembang, pemerintah Malaysia sangat perhatian kasus marka jalan. Tidak ada marka jalan yang berasal buat disana. Meskipun pencerahan masyarakatnya buat tertib berlalu lintas masih kurang. Tentu saja terdapat yang kurang cantik, namun lebih sulit menemukan marka jalan Malaysia yg nir rupawan dibandingkan menemukan marka jalan Indonesia yg mengagumkan.

Marka jalan

Gambar pada atas pada Singapura? Bukan! Itu Surabaya! Saya sangat kagum menggunakan penataan kota pada Surabaya berikut marka jalannya. Sangat rapi, teratur, dan bersiklus. Meskipun masih banyak kekurangan dibandingkan Malaysia, tetapi marka jalan Surabaya sudah merupakan yang terbaik pada Indonesia.

Bagaimana menggunakan Indonesia?

Jalan paving = tidak perlu marka jalan. Update September 2019: Belum lama setelah artikel ini dipublikasikan, Jalan Gajah Mada Denpasar yang berpaving tanpa marka jalan akhirnya dibuatkan marka jalan! Saya tidak peduli itu memang inisiatif pemerintah atau karena artikel ini, saya apresiasi!
Marka lajur terlalu lebar.

Bottleneck yang hampir setiap hari terjadi di Kuta, Bali. Tampak mobil-mobil berebut masuk ke jembatan sempit.
Kondisi bottleneck tersebut di lapangan. Tampak marka lajur yang seharusnya untuk satu baris mobil malah diserobot 2 mobil. Bisa dilihat juga marka jalannya yang sangat tidak sesuai untuk Kuta sebagai daerah pariwisata.
Sementara marka jalan di sebuah kota kecil di Malaysia yang bisa dikatakan tidak ada wisatawan asing masih tetap rapi dan teratur.
Bahkan ketika ada proyek pun masih diupayakan marka jalannya. Dan ini bukan jalan tol. Ini merupakan proyek fly over di jalan raya sekelas by pass di Kinabalu, Malaysia.
Bandingkan dengan di Indonesia. Masih di salah satu jalan utama Bali yang merupakan kawasan pariwisata tidak seperti Kinabalu.

Di Indonesia, sangat susah menemukan marka jalan yang teratur, terutama yang dibuat oleh pemerintah daerah. Anda bisa cari tahu sendiri melalui Google Street View. Beberapa masalah utama adalah marka jalur yang terlalu lebar, sering bottle neck, bahkan marka jalan memudar. Pola pikir pemerintah masih berpaku pada yang penting jalan lebar tanpa memikirkan estetika. Satu marka lajur saja bisa untuk 2 mobil, bahkan 3 mobil sehingga tampak sangat tidak teratur. Pemerintah cenderung lebih suka membuat trotoar dengan lebar fix ketimbang lebar lajur jalan yang fix. Dan bahkan ketika jalan dipavingisasi, maka dianggap tidak perlu marka jalan. Padahal di Malaysia saja, jalanan paving pun diberi marka jalan seperti di Putrajaya. Sepertinya pemerintah pusat perlu aturan baku mengenai marka jalan dan perlu adanya ketegasan. Karena kondisi jalan di Indonesia sudah sangat tidak estetik bahkan di kawasan pariwisata seperti Bali. Selain  estetika, saya juga percaya tingkat kemacetan dan kecelakaan dapat ditekan hanya dengan memperbaiki marka jalan.

Saya tidak bermaksud menjelek-jelekkan Indonesia atau Bali dan mengagung-agungkan Malaysia. Saya hanya ingin Indonesia yg lebih baik, setidaknya melalui marka jalan. Karena perlu disadari beserta bahwa Malaysia sudah jauh meninggalkan Indonesia pada segala aspek.

Kuliner Khas Kutai Timur

Sambal raja terbuat dari cabai, bawang merah, terasi, tomat yang digoreng hingga lembek dan mudah dihaluskan. Disertai dengan tempe, udang, ...