Kamis, 28 Mei 2020

Cara Budidaya Sayuran Gambas

Budidaya Sayuran Gambas - Oyong (Luffa acutangula) atau ridged gourd, disebut juga gambas atau oyong. Tanaman ini termasuk dalam famili Cucubitaceae, berasal dari India, namun telah beradaptasi baik di Asia Tenggara termasuk Indonesia.

Cara Budidaya Sayuran Gambas

Posted by Agrikompleks

Budidaya gambas

Bagian yg bisa dimakan menurut gambas merupakan buah muda, daunnya dipakai buat lalapatau bisa juga digunakan untuk obat demam. Gambas atau Tanaman oyong merupakan flora setahun & tumbuh berdasarkan dataran rendah sampai dataran tinggi, bisa ditanam disawah & tegalan. Tanaman ini merupakan tanaman memanjat/merambat.

Tanaman oyong membutuhkan iklim yang kemarau, menggunakan ketersedian air yg relatif sepanjang ekspresi dominan. Lingkungan tumbuh ideal bagi tumbuhan oyong adalah pada wilayah yang bersuhu 18-240C, kelembaban 50-60%.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal, tanaman oyong membutuhkan tanah yg subur, gembur, banyak mengandung humus, beraerasi & berdrainase baik, dan mempunyai pH lima,5-6,8. Tanah yang paling ideal merupakan jenis tanah liat berpasir, seperti tanah latosol dan aluvial. Berikut tahapan cara budidaya sayuran gambas yang baik dan sahih agar menerima keuntungan yang aporisma,

Pembuatan Benih

Untuk membuat benih sendiri dapat dilakukan dengan melakukan panen oyong kurang lebih 110 hari setelah semai ditandai dengan buah telah berwarna coklat, kering, bijinya berwarna hitam. Buah dipotong melintang, bijinya dikeluarkan, dibungkus kertas dikeringkan hingga kadar air mencapai 8%. Bijinya disimpan di stoples dan ditutup rapat yang telah diisi desikan berupa arang atau abu sekam.

Persemaian

Oyong diperbanyak dengan biji, dapat ditanam langsung kelapangan dengan menggunakan para-para atau teralis untuk tempat merambatnya sulur. Apabila rambatan belum siap dan persediaan benih terbatas, benih dapat disemaikan dulu menggunakan kantong plastik hitam yang berdiameter 5 cm yang diisi 2 benih/kantung. Bibit dapat dipindahkan kelapangan setelah berumur 15-21 hari atau setelah berdaun 3-5 helai.

Pengolahan Tanah

Sistem lubang tanam, tanah dicangkul sampai gembur. Buat lubang tanam dengan ukuran 20 x 60 cm atau 20 x 10 cm masukan pupuk organik 0,5-1kg/lubang tanam. Sistem bedengan, tanah dicangkul hingga gembur, kemudian buat bedengan dengan ukuran lebar 260 cm, panjang disesuaikan dengan keadaan lahan, tinggi 30 cm, dan jarak antara bedengan 60 cm. Lubang tanam dibuat dengan ukuran 20 x 60 c m atau 20 x 10 cm kemudian masukkan pupuk organik 0,5-1 kg/lubang tanam.

Penanaman dan Pemupukan

Benih ditanam langsung atau melalui persemain terlebih dahulu. Bila ditanam secara langsung masukkan biji oyong 2-3 butir tiap lubang tanam, kemudian ditutup dengan tanah setebal 1,5 cm. Selama satu musim pupuk yang digunakan adalah NPK (16:16:16) 300 kg + Urea 100 kg/ha. Pemupukan dilakukan pada saat tanam, 2, 4, 6 dan 8 minggu setelah tanam dengan dosis masing-masing seperlima takaran. Pada musim kemaru pemupukan dianjurkan secara kocor.

Pemeliharaan Tanaman

Pemasangan rambatan atau para-para dilakukan saat tanaman berumur 10-15 hari setelah tanam. Para-para bisa berbentuk A, setengah lengkung, lengkungan atau persegi panjang. Bila diperlukan lakukan pemangkasan pada tanaman oyong yang daunnya terlalu rimbun.Penyiraman dilakukan disesuaikan dengan kondisi tanaman. Penyiangan disesuaikan dengan keadaan gulma, dapat dilakukansecara manual dengan tangan atau cangkul.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian hama dan penyakit penting yang meyerang tanaman oyong antara lain kumbang daun, ulat grayak, ulat tanah, lalat buah, busuk daun, embun tepung antraknos, layu bakteri dan virus mosaik.

Pengendalian hama & penyakit dilakukan tergantung dalam hama dan penyakit yg menyerang. Jika harus menggunakan pestisida, pakai pestisida yg relative aman sesuai rekomendasi & penggunaan pestisida hendaknya sempurna dalam pemilihan jenis, takaran, volume semprot, ketika aplikasi, interval aplikasi dan cara aplikasinya.

Panen & Pasca Panen

Pemanenan oyong dapat dilakukan berulang-ulang. Panen pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 40-70 hari setelah tanam. Ciri-ciri umum buah oyong yang siap dipanen antara lain adalah buah berukuran maksimum, tidak terlalu tua, belum berserat, dan mudah dipatahkan. Produksi buah oyong setiap tanaman mencapai 15-20 buah atau 8-12 ton per hektar.

Buah oyong gampang rusak sehingga pengemasan yg baik diperlukan buat memperpanjang daya simpan, terutama jika buat pengiriman jeda jauh. Pada suhu 12-16 derajat celsius, butir oyong mampu disimpan hingga 2-tiga minggu.

Itulah keterangan mengenai cara budidaya sayuran gambas yang baik & benar agar output yg pada dapatkan sinkron asa dan bisa menambah keuntungan yang menjanjikan mudah-mudahan sanggup berguna & menambah wawasan Anda, Selamat mencoba !

Kuliner Khas Kutai Timur

Sambal raja terbuat dari cabai, bawang merah, terasi, tomat yang digoreng hingga lembek dan mudah dihaluskan. Disertai dengan tempe, udang, ...