Negara maju adalah negara yang menikmati pendapatan tinggi, perekonomian yg telah berkembang, dan infrastruktur berteknologi tinggi yg memadai. Bila ditinjau berdasarkan data statistik, negara maju merupakan negara yang memiliki PDB per kapita tinggi, IPM tinggi, taraf industrialisasi tinggi, persebaran infrastruktur tinggi, dan standar hidup yang tinggi. Berikut merupakan 10 calon kandidat negara maju di global. Sebagian akbar berada pada Benua Asia. Indikator primer daftar ini adalah kombinasi antara PDB per kapita (nominal) dan IPM (Indeks Pembangunan Manusia). Ada pula beberapa faktor yg membuat negara-negara ini belum dikatakan menjadi negara maju. Analisis jangka ketika menuju negara maju dilakukan sang Martin Andrews, seseorang analis ekonomi Asia (sumber) Langsung saja kita simak yang pertama:
Qatar adalah sebuah negara pada Timur Tengah dan adalah negara menggunakan perekonomian terkaya di global dilihat berdasarkan PDB per kapita yakni $108.786 (nominal 2017). IPM Qatar tergolong sangat tinggi yakni 0,85 (2014). Hanya saja Qatar terlalu bergantung pada satu sektor yakni minyak bumi & gas alam. Minyak bumi & gas alam menyumbang lebih dari 70% pendapatan pemerintah, lebih berdasarkan 60% dari PDB, dan lebih kurang 85% dari total pendapatan ekspor Qatar. Hal tersebut membuat Qatar sangat rentan terjadi krisis ketika diguncang berita berkaitan menggunakan minyak bumi, maka menurut itu Qatar belum bisa dikatakan negara maju. Diperkirakan butuh ketika lima tahun buat membuat Qatar sebagai negara maju.
Brunei Darussalam adalah sebuah negara mini nan kaya di utara pulau Borneo (Kalimantan), Asia Tenggara. PDB per kapita Brunei merupakan $51.600 (nominal 2010) dengan IPM yg tergolong sangat tinggi yaitu 0,865 (2015). Namun, sama halnya dengan Qatar, Brunei Darussalam terlalu bergantung dalam sektor minyak bumi (lebih kurang 97% berdasarkan total nilai ekspor). Pemimpin negara tadi sedang berusaha melakukan diversifikasi ekonomi agar nir terlalu bergantung dalam sektor migas. Diperkirakan Brunei Darussalam butuh saat 5 tahun buat sebagai negara maju.
Kuwait adalah sebuah negara di Asia Barat yg berbatasan dengan Irak & Arab Saudi. Kuwait memiliki PDB per kapita sebesar $69.700 (nominal 2017) menggunakan IPM tergolong sangat tinggi sebanyak 0,8 (2015). Kuwait pula terlalu bergantung pada sektor migas (lebih kurang 87% menurut nilai ekspor). Diperkirakan Kuwait butuh waktu 7 tahun buat menjadi negara maju mengingat IPM negara tadi masih belum cukup pada samping ketergantungannya pada satu sektor.
Uni Emirat Arab adalah sebuah negara pada Semenanjung Arabia. Negara ini dikenal akan kota Dubai yang futuristik. PDB per kapita Uni Emirat Arab sebesar $40.162 (nominal 2017) menggunakan IPM sangat tinggi yakni 0,84 (2015). Uni Emirat Arab masih bergantung dalam minyak bumi dan pertambangan lain misalnya berlian dan emas. Meskipun waktu ini mulai mengembangkan pariwisata dan industri. Diperkirakan butuh ketika 6 tahun buat membuat Uni Emirat Arab menjadi negara maju.
Arab Saudi adalah sebuah negara pada Semenanjung Arabia yang adalah negara terluas di kawasan tersebut. PDB per kapita Arab Saudi sebesar $21.120 (nominal 2017) dengan IPM sangat tinggi yakni 0,847 (2015). Arab Saudi pula masih bergantung pada sektor migas. Lebih berdasarkan 77% nilai ekspornya dari berdasarkan sektor migas. Diperkirakan butuh ketika 10 tahun buat menciptakan Arab Saudi menjadi negara maju.
Bahrain adalah sebuah negara pulau di Asia Barat yang terhubung dengan Arab Saudi melalui sebuah jembatan. PDB per kapita Bahrain sebesar $51.956 (nominal 2017) menggunakan IPM sangat tinggi yakni 0,824 (2015). Lebih menurut sepertiga ekspor Bahrain adalah pada sektor migas. Diperkirakan butuh saat kurang lebih 5 tahun buat membuat Bahrain sebagai negara maju.
Oman merupakan sebuah negara di Timur Tengah. PDB per kapita Oman sebanyak $45.500 (nominal 2017) dengan IPM tergolong tinggi yakni 0,796. Tinggal sedikit lagi menuju IPM sangat tinggi. Lebih dari 70% nilai ekspor Oman merupakan minyak bumi. Diperkirakan butuh ketika sekitar lima tahun buat membuat Oman sebagai negara maju.
Cukup mengejutkan memang. Tapi memang ini kenyataannya. Malaysia adalah sebuah negara di Asia Tenggara yang sebagian akbar berada di Semenanjung Malaysia & bagian utara Borneo (Kalimantan). Produktivitas energi kerja Malaysia secara signifikan lebih tinggi berdasarkan negara tetangganya misalnya Thailand, Indonesia, Filipina, & Vietnam karena taraf industri berbasis pengetahuan yg tinggi dan penggunaan teknologi tinggi buat manufaktur dan perekonomiannya. Malaysia memiliki beberapa perusahaan kelas global yang bahkan sebagian antara lain digunakan oleh orang Indonesia seperti Axiata, Maybank, CIMB, Proton, Grab, Fipper, Rotiboy, Petronas, dll. Penduduk Malaysia menikmati baku hidup yang lebih tinggi dibandingkan negara berpenghasilan menengah ke atas lainnya misalnya Meksiko, Turki, & Brazil karena pajak penghasilan yg rendah, harga pangan lokal yang relatif murah, subsidi bahan bakar minyak, dan subsidi fasilitas kesehatan. PDB per kapita Malaysia (nominal 2018) mencapai $11.237 dengan pertumbuhan ekonomi 5,9% (2017). IPM Malaysia tergolong tinggi yakni 0,789 namun masih wajib ditingkatkan lagi buat sebagai negara maju (butuh IPM pada atas 0,8 untuk mencapai IPM sangat tinggi). Diperkirakan butuh saat 3 tahun buat membuat Malaysia sebagai negara maju.
*Saya sengaja buat penerangan Malaysia lebih panjang. Tujuannya supaya setiap orang sadar kita sudah tertinggal jauh berdasarkan negara tetangga kita.
Rusia merupakan negara terluas pada global yg berada pada utara benua Asia dan timur benua Eropa. PDB per kapita Rusia mencapai $10.608 (nominal 2017) dengan IPM sangat tinggi yakni 0,804 (2015). Sempat menjadi negara adidaya ketika masih menjadi Uni Soviet, namun waktu ini menjadi negara berkembang lantaran bergantung terutama dalam satu sektor yakni pertambangan mineral. Diperkirakan butuh waktu 2 tahun buat menciptakan Rusia sebagai negara maju.
Turki merupakan sebuah negara pada antara benua Asia & Eropa. PDB per kapita Turki mencapai $10.512 (nominal 2017) dengan IPM tinggi yakni 0,761. IPM tadi masih perlu ditingkatkan lagi buat sebagai negara maju. Diperkirakan butuh ketika 6 tahun buat sebagai negara maju.
Tanpa bermaksud menghilangkan rasa nasionalisme (terutama karena justru Malaysia yang dimasukkan), ada beberapa alasan mengapa Indonesia masih belum bisa menjadi negara maju atau setidaknya calon negara maju. Ada beberapa hal yang membuat Indonesia tidak termasuk dalam artikel ini, di antaranya IPM Indonesia yang masih harus ditingkatkan meskipun sudah tergolong tinggi (0,708. Sumber: BPS 2017) dan itu pun tidak tersebar merata ke seluruh daerah. Ada ketimpangan IPM yang besar antara IPM tertinggi (Jakarta 0,801 BPS 2017) dengan terendah (Papua 0,591 BPS 2017). PDB per kapita Indonesia tergolong rendah yakni $3.876 (nominal 2017 IMF). Meskipun PDB Indonesia salah satu yang tertinggi di dunia, itu belum cukup karena jumlah penduduk Indonesia sangat banyak. Pertumbuhan ekonomi Indonesia bahkan lebih rendah dari Malaysia yang sudah memiliki PDB per kapita tinggi yakni 5,1% (2017). Hal itu membuat Indonesia sangat rentan terjebak di status negara berpenghasilan menengah (middle income trap). Infrastruktur juga masih belum memadai dan belum merata meskipun saat ini sedang berkembang pesat. Orang kaya Indonesia cenderung gemar menyimpan asetnya di luar negeri (seperti Singapura) dan orang cerdas Indonesia cenderung lebih berminat bekerja di luar negeri. Hal tersebut membuat perekonomian semakin mandek dan tampaknya cukup sulit membuat Indonesia menjadi negara maju dalam waktu dekat.